Kamis, 06 Oktober 2016

Part 1 : Perjuangan Jakarta - Toronto

Ok, pengalaman pertama yang mau saya share adalah saat lagi ke Canada taun 2016 ini. Well, I am in Canada, but I could tell you about my story before I reach Canada. Saya tepatnya di Toronto, Ontario.
Jadi tanggal 18 September kemarin berangkat tengah malam. Kali ini ke-4 kalinya sudah saya ke Canada. Karena banyak yang ingin saya share, maka tulisan ini akan saya bagi menjadi dua post :)

Berbeda dengan penerbangan-penerbangan sebelumnya, kali ini penerbangan saya tengah malam. Sebelumnya selalu dapat penerbangan pagi. Saya bukan tipe orang yang gampang tidur, apalagi di pesawat. Dulu waktu perjalanan misalnya 30 jam saya mungkin bahkan hanya tidur 3 jam dari total perjalanan saking gak bisa tidurnya. Yes, it is really bad. 

Kali ini tidur lumayan banyak, mungkin karena capek juga sebelumnya nge rush packing, mungkin kalo di total selama perjalanan saya Jakarta-Toronto (26 jam, transit 6 jam included) saya tidur 5 jam di pesawat.

Jakarta - Incheon


Penerbangan pertama dari Jakarta ke Korea memakan waktu 7 jam. Di awal flight pertama seperti biasa pasa penumpang menyimak pramugari memperagakan tentang instruksi keselamatan, tapi ada yang baru dan lucu bagi saya. Untuk Samsung note 7 owner harus me-nonaktifkan handphone selama penerbangan berlangsung. Not even di switch ke airplane mode. Untungnya saya bukanlah pengguna smartphone tersebut, jadi saya hanya switch to airplane mode di smartphone saya.

Selama 7 jam saya nonton TV, lumayan sih film itu untuk penerbangan yang lama sangat nolong menurut saya, dan film nya juga baru-baru. Saya bahkan nonton Alice in Wonderland 2 yang bahkan masih tayang di bioskop. Pengen nonton Angry Birds The Movie juga tapi cuma nonton awalnya aja 5 menit terus kaya boring gitu, jadi saya nonton yang lain. 
Udah niat-niat isi USB pake film-film dan videos di YouTube yang sudah saya download, eh ga ada colokan buat USB nya, cabe dehhh :(

Incheon

Saya tiba di Incheon pukul 9 pagi waktu Korea, which is jam 7 pagi di Jakarta (Jakarta 2 hours left behind). Disini saya akan transit selama 6 jam. Teman saya ada yang memberi informasi kalau ada free transit tour di Korea, jadilah saya tertarik daripada bengong-bengong. Saya pun dengan kepo langsung menuju counter khusus untuk transit tour itu. Mas Korea nya bilang saya cuma bisa ikut free airport tour dan transit tour diluar airport selama 1 jam ke Yonggungsa Temple. Agak kecewa sebenarnya karena ada pilihan transit tour yang 3 jam destination nya bagus (di foto brosur sih begitu), tapi yasudahlah saya nurut daripada nanti ikut yang 3 jam tapi nge rush ini itu.

Langsung lah saya diajak airport tour sama Mas Korea yang tadi, kasian banget sendirian saya. Cuma berdua sama dia jadi banyak kaya awkward moment gitu. Bahasa inggris dia lumayan sih masih bisa didengar dan dimengerti juga. Karena saya lumayan capek, jadi males keluarin bunyi, biasanya lumayan bawel meskipun sama orang baru. Dia coba buka perbincangan, dan kita sempet ngobrol sedikit. 

Nah, ditempat pertama, di airport Incheon itu juga, saya diajarkan bikin kerajinan tangan Korea, Hanji Crafts atau biasa disebut Dak-jongi. gampang bikinnya tinggal tempel-tempel saja karena mereka sudah menyiapkan semuanya. Seperti ini lah tampilannya. Saya lupa sih apa namanya. Nah, seperti inilah wujudnya :

Hanji Craft

Setelah itu, saya diajak pakai kostum tradisional Korea, cuma virtual aja sih, dan agak buru-buru jadi hasilnya kurang bagus juga. Setelah itu baru deh saya diberi petunjuk sama Mas Korea dimana tempat counter yang melayani transit tour. Saya harus turun satu lantai dan dengan mudah saya sudah bisa menemukan counter nya. Same thing, masih belum ada juga yang daftar, saya orang pertama. Saya diberi pin untuk ditempel di baju, tanda bahwa saya peserta tour tersebut. Karena tour belum mulai saya disuruh kembali lagi sekitar 10 menit.

Pas saya kembali lagi ke counter itu untungnya sudah ada turis lain juga yang daftar. Jadilah kita ber empat dalam satu mini bus dengan kapasitas mungkin 12 orang, jadi bisa dibayangkan sepi nya seperti apa. Total orang ber 6, tour guide, supir dan 4 turis termasuk saya.

Perjalanan ke Yonggungsa Temple memakan waktu selama 20 menit. Selama perjalanan tour guide perempuan yang namanya Olivia itu menerangkan para turis informasi seputar temple yang akan kami kunjungi. Bus kami juga melewati the longest bridge in Korea. Selama Olivia menerangkan saya sibuk Snapchat, hehehe...

Meskipun agak kurang jelas karena keterbuatasan video quality di Snapchat ala kadarnya, tetapi kira-kira beginilah.




Setelah itu kami melewati tempat seperti hutan lalu tidak lama kemudian sampai di Yonggungsa Temple. Kami para turis naik anak tangga untuk sampai ke temple nya. Spot pertama yaitu pohon besar yang ada disana. Ada banyak potongan batu tipis dengan bentuk seperti atap rumah ditumpuk-tumpuk. Diatas batu itu banyak terdapat tulisan dari berbagai bahasa yang berbeda di setiap batunya. Olivia menjelaskan bagi yang memberikan donasi mereka bisa menuliskan wish mereka di batu itu dan ikut menumpukkannya disana, tetapi wishes bagi yang ingin punya baby atau keturunan. Karena saya belum mau punya baby ya saya gak menuliskan apa-apa. Disana para turis foto-foto bergantian, Olivia juga membantu mengambilkan foto untuk kami



Saya pun kepo ngobrol sedikit sama salah satu dari turis itu, ternyata dia dari Jepang dan 2 orang nenek-nenek yang pergi bareng dia adalah keluarganya dan saat itu adalah kali pertama mereka berlibur ke Korea. Kemudian kami semua menaiki anak tangga lagi. Mungkin ada sekitar 10 anak tangga, kita lihat Yonggungsa Temple nya. It is actually quite nice temple, dan yang saya suka biarpun kecil teapi terawat sekali.



Kita dipersilahkan oleh Olivia bagi yang mau berdoa atau mau masuk dan berfoto. Di Temple itu kami hanya sebentar, aktivitas kami hanya mendengarkan penjelasan dan asik berfoto. Mungkin keseluruhan di temple itu kita hanya 15 menit lalu kembali lagi ke airport with the same mini bus.

Total transit tour yang saya ikuti sebenarnya hanya 45 menit, less than one hour sebenarnya. Karena saya gak mau bengong-bengong juga, saya kepikiran untuk mandi karena next flight will be about 12-13 hours flight.

Di airport itu disediakan fasilitas mandi gratis, dipinjamkan face towel, hairdryer, even odol dan sikat gigi. Kamar mandinya ok dan yang penting untuk saya sih ada air hangat dan bersih. Disana ada kertas peringatan, yang saya lupa sebenernya kata-kata tepatnya seperti apa, tapi intinya demi kenyamanan bersama sebaiknya gunakan kamar mandi itu tidak lebih dari 30 menit. Selesai mandi saya memutuskan untuk menunggu di gate untuk keberangkatan flight berikutnya, malas juga mau lihat-lihat snack, jadi lebih baik saya nikmatin wifi di smartphone.

My conclusion, bandara di Incheon ini fasilitasnya oke banget, terutama bagi penumpang yang memang akan transit dan menghabiskan waktu lama disini. Tetapi untuk airport tour nya si petugas terkesan agak buru-buru.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar